Konferensi Tingkat Tinggi Dunia Creative Commons 2017 - Hari Pertama

Hilman Fathoni
800px-Logo_Creative_Commons_Global_Summit_2017.png
Logo Creative Commons Global Summit 2017.

Creative Commons (CC) Global Summit 2017 (Bahasa Inggris) atau Konferensi Tingkat Tinggi Dunia Creative Commons 2017 merupakan upaya peluncuran babak baru gerakan global Creative Commons. Konferensi ini berupaya menyediakan ruang kolaboratif yang menyenangkan bagi siapa saja yang ingin bersama-sama menelusuri masa depan Creative Commons dan aktivitas berbagi yang melibatkan pengguna ciptaan, pencipta, dan aktivis. Acara yang diselenggarkan tiap dua tahun sekali ini dilaksanakan pada tanggal 28-30 Mei 2017 di Toronto, Kanada. Pada tahun ini Creative Commons Global Summit 2017 mengusung tema “Sharing and the Commons: What’s Next”. Dalam konferensi kali ini CC berniat untuk mengubah fokus pembicaraan dari pembicaraan mengenai lisensi hak cipta ke pembicaraan mengenai perluasan jaringan komunitas global Creative Commons.

Hal-hal yang menjadi target dalam Konferensi antara lain adalah:

  1. Untuk mendefinisikan praktik berbagi yang terbaik bagi komunitas kita hari ini
    • Memetakan halangan dan tantangan yang tengah dihadapi oleh komunitas-komunitas
    • Menemukan isu yang seharusnya menjadi fokus utama dua tahun kedepan
    • Menemukan jawaban untuk memperkuat ikatan antara ketentuan lisensi dengan pencipta yang telah mewujudkan semangat berbagi secara nyata melalui karya-karyanya
  2. Memindahkan fokus pembicaraan dari lisensi ke orang-orang yang terlibat di dalamnya untuk meningkatkan kolaborasi dan aktivitas berbagi
    • Berganti ke model jaringan yang lebih terbuka dan kolaboratif
    • Berganti fokus dari konten-konten terbuka ke orang-orang yang berperan dalam penciptaan konten terbuka
    • Berganti fokus dari kegiatan pengadopsian lisensi untuk ke kegiatan-kegiatan berbagi yang bersifat kolaboratif
  3. Mendiskusikan masa depan jaringan Creative Commons dan pertumbuhan gerakan CC
    • CC akan membuat kesepakatan bersama terkait strategi jaringan global terbaru yang diusulkan oleh Panitia Perumus Strategi Jaringan
    • CC akan menciptakan alat-alat kolaboratif yang memungkinkan siapa saja untuk bergabung
    • CC akan mengundang pencipta dan pengguna ciptaan untuk aktif berpartisipasi dalam memecahkan masalah-masalah di luar perihal pelisensian konten

Wikimedia Indonesia mengirimkan perwakilan CC Indonesia Hilman Fathoni untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Dunia Creative Commons 2017. Peserta yang terdaftar berjumlah sekitar empat ratus orang dari berbagai negara memiliki kesamaan ide dengan CC.

Pra Acara - 27 April 2017

pra acara.jpg
Sambutan oleh John Abele di Special Joint Reception William and Flora Hewlett Foundation Annual OER Meeting. Foto oleh Sebastiaan ter Burg/CC BY.

Pada hari kamis (27/4/2017), satu hari sebelum dilangsungkannya Konferensi Tingkat Tinggi Dunia Creative Commons 2017, peserta konferensi diundang untuk mengikuti resepsi bersama yang diadakan oleh Creative Commons dan William and Flora Hewlett Foundation pada Annual OER Meeting (Pertemuan Tahunan Sumber Pendidikan Terbuka) yang diadakan di Kingbridge Centre, Ontario, Kanada. Pada pertemuan ini peserta-peserta konferensi dipertemukan dengan para peserta Annual OER Meeting yang juga berasal dari seluruh dunia untuk membahas strategi dan pengalaman mereka terkait aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan OER. Acara ini diisi dengan pidato John Abele, pendiri lembaga Boston Scientific, yang salah satu isinya adalah cerita pengalaman pertama William and Flora Hewlett Foundation bekerja sama dengan Creative Commons dalam aktivitas yang berkaitan dengan pengadaan OER. Dalam kesempatan ini Ryan Merkley, CEO Creative Commons, juga mengungkapkan bahwa bekerja sama dengan William and Flora Hewlett Foundation begitu berbeda dengan bentuk-bentuk kerja sama Creative Commons dengan yayasan lainnya. “Mereka benar-benar berperan menjadi donor yang baik, dengan tidak melepaskan kami begitu saja dalam setiap pengambilan keputusan dan pembuatan kebijakan di kegiatan yang mereka danai”, ujar Ryan. “Mereka terus mendampingi kami sampai akhir kegiatan tersebut”, tambahnya.

Seusai sesi bincang-bincang, peserta kemudian dikumpulkan di satu ruangan untuk saling berinteraksi secara bebas sambil menikmati hidangan yang disiapkan oleh Kingbridge Centre.

28 April 2017

sarapan simeon.jpg
Simeon Oriko (Koordinator Jaringan Global Creative Commons) memandu newbie summiters di Konferensi Tingkat Tinggi Dunia Creative Commons 2017. Foto oleh Sebastiaan ter Burg/CC BY.

Tanggal 28 April 2017 merupakan hari pertama dari rangkaian Konferensi ini. Creative Commons menggunakan ruangan-ruangan yang ada di lantai 2 dan lantai 3 Hotel Delta untuk mengadakan setiap sesi yang disajikan di Konferensi ini. Sebelum melakukan daftar ulang dan mengikuti sesi pembukaan, peserta-peserta yang merupakan ‘newbie summiters’ dikumpulkan terlebih dahulu di lantai dua untuk mengikuti sarapan bersama dan berkenalan dengan para koordinator di acara ini. Acara yang dipandu oleh Simeon Oriko (Koordinator Jaringan Global Creative Commons) ini mengajak ‘newbie summiters’ untuk membuat ilustrasi wajah mereka dan menuliskan 3 harapan yang ingin mereka capai dengan mengikuti Konferensi ini. Setelah itu peserta diinstruksikan untuk berpindah tempat duduk untuk menambahkan jaringan pertemanan dan menghilangkan kecanggungan mereka selama mengikuti Konferensi ini.

Seluruh peserta kemudaian diarahkan ke SoCo Ballroom untuk mengikuti upacara pembukaan Creative Commons Global Summit 2017. Acara dibuka dengan upacara spiritual oleh Whabagoon Walker, tetua dari suku Ojibwe (suku asli pedalaman Amerika Utara) untuk melancarkan penyelenggaraan Konferensi selama tiga hari kedepan. Kemudian acara dilanjutkan dengan kata sambutan oleh Wakil Perdana Menteri Ontario, Deb Matthews, yang menyampaikan rencana-rencana keterbukaan Ontario. Kata sambutan selanjutnya disampaikan oleh David Lametti (Sekretaris Parlemen Kementrian Inovasi: Pembangunan Ekonomi dan Ilmu Pengetahuan) yang menyampaikan dukungan terhadap semangat keterbukaan sebagai jiwa dari rezim hak cipta di Kanada.

sambutan ryan.jpg
Kata sambutan dari CEO Creative Commons, Ryan Merkley. Foto oleh Sebastiaan ter Burg/CC BY.

Bagian berikutnya dari acara pembukaan adalah kata sambutan dari CEO Creative Commons, Ryan Merkley. Dalam kesempatan ini Ryan menyampaikan tiga hal sebagai petunjuk arah bagi para individu maupun komunitas yang akan menjadi bagian dari Konferensi selama tiga hari kedepan. Ketiga hal ini adalah Everything is political, no small fights, dan collective acts. Ia menyampaikan bahwa tiga hal ini lah yang menjadi inti dari gerakan keterbukaan Creative Commons. Sebagai penutup kata sambutannya, Ryan memberikan instruksi kepada para peserta Konferensi untuk melihat ke bawah kursi mereka masing-masing dan mengambil satu kopi buku mewarnai berjudul Uncommon Women yang diproduksi oleh Kelsey Merkley dari Creative Commons Canada.

jane park sotc.jpg
Peluncuran Laporan Tahunan Creative Commons - State of The Commons 2016 oleh Jane Park. Foto oleh Sebastiaan ter Burg/CC BY.

Setelah itu acara dilanjutkan dengan peluncuran situs web laporan tahunan Creative Commons oleh Jane Park. Laporan ini merupakan laporan tahunan terbesar yang pernah dikerjakan oleh Creative Commons. Selain merangkum 12 kisah inspiratif tentang keterbukaan dari seluruh dunia, laporan ini juga menyediakan data-data dari kanal konten-kanal konten yang menyediakan konten dan pilihan lisensi CC. Laporan tahunan ini tersedia dalam 12 bahasa yang diterjemahkan secara sukarela oleh berbagai komunitas dari setiap negara. Upacara pembukaan ditutup dengan pameran proyek #NEWPALMYRA yang dikerjakan oleh Creatvie Commons bersama re:3D. Proyek ini berupaya mewujudkan cita-cita salah satu pekerja proyek CC Syria yang hingga saat ini belum diketahui keberadaannya sejak tahun 2015 lalu, Bassel Khartabil. Bassel berkeinginan untuk membuat cetakan model 3 Dimensi Tetrapylon, salah satu dari bagian bangunan bersejarah Palmyra, yang telah dihancurkan oleh ISIS.

Strategi Jaringan Global Creative Commons (Creative Commosn Global Network - CCGN)

Setelah sesi istirahat selama 30 menit, acara dilanjutkan dengan presentasi Strategi Jaringan Global Creative Commons (Creative Commosn Global Network - CCGN). Sesi ini disampaikan secara bergantian oleh beberapa para anggota perumus CCGN yaitu Alek Tarkowski, Evelin Heidel, Claudio Ruiz, dan Ryan Merkley. Dalam sesi ini disampaikan bahwa CCGN memiliki tiga hal yang menjadi pondasi utama yakni Country Teams, Platform, dan Governance.

  • Country Teams (Chapters) merupakan sistem jaringan global baru yang akan menggantikan sistem afiliasi. Tim ini nantinya akan terdiri dari:
  • Network Members (Individual)
  • Network Partners (Organisasi)
  • Contributors.

Sistem ini mulai berlaku enam bulan setelah diadakannya Konferensi ini, yang akan berakibat dicabutnya perjanjian afiliasi antara CC HQ dengan tuan rumah afiliasi. Dengan adanya sistem ini diharapkan CC HQ dapat secara langsung memberikan bantuan kepada komunitas-komunitas yang aktif dalam setiap kegiatan yang berkaitan dengan Creative Commons. Komunitas yang menjadi penerima bantuan dari CC HQ nantinya dipilih dari kesesuaian aktivitasnya dengan platform-platform yang tengah dirumuskan oleh para platform coordinator. Hasil perumusan Platform ini nantinya akan dibagikan ke komunitas-komunitas Creative Commons untuk kemudian dibahas bersama supaya dapat menjadi suatu panduan kegiatan yang dapat dilakukan oleh seluruh komunitas dari setiap negara. Selain itu setiap kegiatan yang berada di bawah bendera CCGN akan dikawal oleh serangkaian peraturan (Governance) yang ditetapkan oleh Global Network Council. Kemudian, CC HQ menetapkan kalender kegiatan CCGN yang dimulai dari tiga hari Konferensi untuk memetakan platform, dan rencana kegiatan. Lalu hasil dari setiap pembicaraan di dalam konferensi akan dikembangkan dari bulan Juli hingga April 2018, yang akan diselingi dengan pertemuan Country Teams pada bulan Desember 2017 atau Januari 2018.

Seusai makan siang, peserta mulai tersebar untuk mengikuti sesi yang dikehendaki. Perwakilan CCID mengikuti sesi berjudul Working Programs for the New CC Global Network: How Can We Work Together?. Sesi ini dipimpin oleh Carolina Botero, Claudia Cristiani, Isla Haddow-Flood, Paul Keller, dan Alek Tarkowski. Di dalam sesi ini peserta dibagi menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok diinstruksikan untuk merumuskan poin-poin peraturan yang nantinya menjadi syarat pengusulan Platform CCGN. Kelompok yang diikuti oleh perwakilan CCID merumuskan bahwa Platform harus memiliki nilai berkelanjutan dan tidak bersifat eksklusif (hanya dapat dilakukan di satu area).

presentasi palmyra.jpg
Pameran Model 3 Dimensi Tetrapylon dari New Palmyra Project oleh Creative Commons dan re:3D. Foto oleh Sebastiaan ter burg/CC BY.

Setelah itu perwakilan CCID mengikuti sesi CC Search: Usability, Features, and Partners yang dipandu oleh Ryan Merkley, Liza Daly, Rob Myers, & Maarten Zeinstra. Di dalam sesi ini Creative Commons yang diwakili Ryan Merkley mempresentasikan proyek mesin pencari terbaru CC yang menyediakan fitu pencarian yang memungkinkan pencarian konten digital koleksi museum-museum seperti MET dan Europeana. Ryan menekankan bahwa proyek ini dilakukan untuk memperbaiki metadata berkas-berkas berlisensi CC yang ada di dalam jaringan. Sesi selanjutnya yang diikuti oleh perwakilan CCID adalah surprise talk, yaitu presentasi proses pengerjaan #NEWPALMYRA oleh Creative Commons dan re:3D yang merupakan sesi penutup Konferensi hari pertama.

Informasi Penting

Pasca peluncuran sistem Jaringan Global Creative Commons dan penghapusan sistem afiliasi, Anda dapat secara langsung terlibat dengan gerakan Creative Commons Internasional.

Akses dokumen-dokumen penting berikut ini untuk mengetahui seluk-beluk gerakan kolaboratif internasional Creative Commons:

Dokumen Penjelasan Jaringan Global Creative Commons

Laman Wiki Platform Kolaborasi Jaringan Global Creative Commons

Kanal Pembicaraan Slack Creative Commons Internasional